AI Sebagai Pemecah Soal Matematika Bagi Pelajar: Kemajuan atau Kemunduran? 2 Cara Agar Tetap Kreatif Menggunakan AI

ai sebagai pemecah soal matematika

Table of Contents

AI sebagai pemecah soal matematika, Sebuah statement yang sekarang saya pikirkan. Saya masih ingat pada saat Chatgpt diluncurkan, orang-orang terdekat saya sangat antusias menyambut “barang baru” ini, beberapa rekan kerja saya juga langsung mencoba fitur chatgpt ini. Tak jarang juga saya temui beberapa teman saya pesimis dengan adanya chatgpt karena penerapannya masih seputar jawaban berbasis teks, kita tidak bisa menyuruh chatgpt untuk menggambar langit biru ala Vincent Van Gogh, atau memerintahkan chatgpt untuk berakting seolah-olah dia adalah konsultan keuangan handal yang kerap kali mengisi seminar dan menebar motivasi. Sepintas saya berpikir apa pengaruhnya AI sebagai pemecah soal matematika terus menerus dipakai oleh kalangan murid sekolah menengah maupun perguruan tinggi? dan apa dampak jangka panjangnya penggunaan AI sebagai pemecah soal matematika? Mari kita bahas.

Fitur AI yang Terus Diperbaharui Dengan Penambahan Fitur

Namun selang beberapa tahun ChatGPT merilis LLM nya yang sangat pintar itu, bermunculan Model AI lain yang tak kalah handalnya menjawab pertanyaan user. Perusahaan AI dan developer berlomba-lomba membuat model AI yang multifungsi (Bukan Dwifungsi) yang seakan memanjakan penggunanya dengan menawarkan seabrek fitur menarik yang bisa dicoba, walaupun fitur yang lebih canggih hanya tersedia untuk pengguna yang sudah berlangganan bulanan. Sebagai contoh, ChatGPT bisa menghasilkan gambar hanya dalam waktu beberapa detik untuk menggambar ilustasi yang detail dan menarik, bandingkan dengan kita yang perlu waktu agak lama untuk membuat satu ilustrasi gambar. Walaupun dalam kasus ini para artist yang berkecimpung di dunia digital art tidak setuju dengan AI penghasil gambar ini karena dinilai menjiplak hak cipta dan ciri khas dari kreator dan hasil karya dari internet.

AI Sebagai Pemecah Soal Matematika

ai sebagai pemecah soal matematika

Fitur lain yang tak kalah menarik adalah sekarang AI bisa membuat video dengan mudah, contohnya ChatGPT dengan Sora, Qwen, dan masih banyak lagi. Namun saran saya untuk membuat video dan animasi iklan makan gratis, tak perlu menggunakan fitur AI pembuat video ini. Sebuah iklan sejatinya animasi dikemas dengan menarik dan tokoh yang memiliki anatomi tubuh yang lengkap, saya tidak mau jari tokoh di iklan tersebut tiba-tiba jarinya hilang.

Kembali lagi ke bahasan seperti di judul, bisakah AI sebagai pemecah soal matematika betul betul memberikan manfaat? jika dalam waktu dekat mungkin jawabannya bisa Ya, karena jika kalian sekarang menulis soal matematika dan memfotonya kepada chatGPT, maka kalian akan mendapatkan jawaban instan, lengkap dengan cara dan rumusnya.

AI Sebagai Pemecah Soal Matematika Untuk Jangka Waktu Panjang

Ketika kebiasaan kalian mencari jawaban instan, murid sekolah menengah mengerjakan soal dengan ChatGPT, sampai kepada hal yang remeh-temeh diserahkan kepada model AI, sadar atau tidak sadar akan mempengaruhi perilaku user. Mereka cenderung tidak menikmati proses dan menginginkan solusi yang instan terhadap masalah yang sedang dihadapi. Bayangkan saja seorang murid sekolah menengah bisa mendapatkan nilai sempurna atas PR Matematika yang diberikan guru tanpa melalui proses pembelajaran dan berpikir yang mendalam, otomatis murid tersebut “nothing” tanpa ChatGPT. Para murid mendapat akses yang sangat terbuka mengunduh aplikasi AI Sebagai Pemecah Soal Matematika di smarphone mereka.

Best Practice

Tidak dipungkiri memang teknologi sekarang mengarah kepada kecerdasan buatan dalam segala sektor, seperti keuangan pendidikan, customer service, indusri, pertanian, dan segala hal pekerjaan yang memerlukan repetisi dalam jangka waktu lama. Beradaptasi terhadap perubahan teknologi AI adalah suatu keharusan supaya bisnis dan pekerjaan kalian tidak tergantikan oleh kecerdasan buatan. Salahsatu fokus kita sekarang adalah bagaimana menjaga kreatifitas kita dalam berkarya yang memang tidak atau setidaknya belum bisa dikuasai AI. Jangan sampai kita sangat bergantung kepada AI, ketika kalian tidak bisa berbuat apa-apa tanpa AI, maka selamat, kalian sudah dikuasai kecerdasan buatan.

Jadikan AI sebagai Pembantu

AI diciptakan memang untuk mempermudah manusia mengerjakan sesuatu, dan sudah seharusnya AI itu digunakan sebagai alat bantu untuk kita terus produktif. Jangan malah kita terlena dengan kemudahan AI sampai membalas email pun nyuruh AI.

Brainstorming

Ide yang bagus adalah ide yang berasal dari pemikiran alami. Jadi sebisa mungkin terus keluarkan ide kreatif dan kembangkan ide tersebut dengan AI dengan batasan yang wajar. Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, jadi gunakan AI dengan bijak.

Kesimpulan

AI hanya bisa dinikmati oleh generasi sekarang, orang-orang terdahulu kita tidak bisa mencari jawaban atas pertanyaan mereka kepada Chat berbasis AI, mereka harus susah payah mencari buku, menemui orang yang ahli di bidangnya, mencari guru, mencari pembimbing. Maka tak jarang pikiran orang terdahulu menurut saya tak kalah canggih dengan pemikiran instan kita yang sekarang. Kreatifitas harus menjadi bagian dari kehidupan manusia, supaya pemikiran manusia tetap hidup.

Share This Post